Onderdil

Fungsi Relay Dan Penggunaanya Pada Sepeda Motor

×

Fungsi Relay Dan Penggunaanya Pada Sepeda Motor

Sebarkan artikel ini

Fungsi Relay Dan Penggunaanya – Dalam era modern ini, perkembangan teknologi tak terelakkan, terutama dalam industri otomotif. Salah satu inovasi penting yang memainkan peran krusial dalam meningkatkan kinerja dan keamanan kendaraan adalah penggunaan relay.

apa itu relay dan fungsinya
apa itu relay dan fungsinya

Relay, sebuah komponen elektronika yang terdiri dari kumparan elektromagnetik dan kontak poin, memiliki peran yang sangat penting dalam mengalirkan arus listrik dengan efisiensi tinggi. Artikel ini akan membahas dengan lebih mendalam mengenai fungsi relay dan aplikasi inovatifnya dalam berbagai aspek kendaraan modern.

Apa Itu Relay Dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Relay, dalam dunia teknologi, adalah sebuah komponen elektronik yang berfungsi untuk mengendalikan sirkuit listrik lainnya dengan menggunakan sinyal listrik. Relay merupakan bagian penting dalam berbagai sistem otomatisasi dan kontrol, baik dalam aplikasi industri, kendaraan, rumah pintar, maupun peralatan elektronik lainnya.

cara kerja relay
cara kerja relay

Relay bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetisme. Ini terdiri dari beberapa komponen utama:

  1. Coil (Kumparan): Komponen ini terbuat dari kawat yang dililitkan dalam bentuk kumparan. Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan ini, ia menciptakan medan elektromagnetik di sekitarnya.
  2. Kontak (Switch): Relay memiliki satu atau beberapa kontak yang berfungsi seperti saklar. Kontak ini dapat berupa “kontak terbuka” (open) atau “kontak tertutup” (closed), tergantung pada apakah relay sedang dalam keadaan aktif atau tidak aktif.
  3. Armature: Ini adalah bagian yang terhubung dengan kontak dan bergerak ketika medan elektromagnetik diciptakan oleh kumparan. Gerakan armatur mengubah keadaan kontak dari terbuka menjadi tertutup atau sebaliknya.
terminal relay
terminal relay

Relay yang sering ditemui dipasaran umumnya terdiri dari beberapa terminal, diantaranya terminal 30 dan 87 yang terkait dengan kontak poin, serta terminal 85 dan 86 yang terhubung dengan kumparan elektromagnetik.

Prinsip kerjanya, ketika arus mengalir melalui terminal 85 dan 86, kumparan elektromagnetik menjadi aktif, menciptakan gaya magnet yang menarik kontak poin. Akibatnya, terminal 30 dan 87 menjadi terhubung, dan mengalirkan arus listrik besar.

Relay tidak hanya terbatas pada model dengan empat terminal, seperti yang sering kita temui. Ada berbagai jenis relay, termasuk relay dengan lima atau enam terminal. Meskipun jumlah terminal berbeda, prinsip kerjanya tetap serupa. Sebagai contoh, relay dengan lima terminal biasanya memiliki terminal 87a yang dapat berfungsi berkebalikan dengan terminal 87. Dalam relay jenis ini, ketika terminal 87 terhubung dengan terminal 30, maka terminal 87a akan terputus dari terminal 30, dan sebaliknya.

Dua jenis utama relay adalah normal open dan normal close. Normal open berarti bahwa ketika tidak ada arus yang mengalir melalui kumparan, kontak poin tidak terhubung. Sebaliknya, normal close mengindikasikan bahwa dalam keadaan normal tanpa arus melalui kumparan, kontak poin tetap terhubung.

Fungsi Dari Relay

Pada dasarnya, relay berperan sebagai penghubung arus listrik antara dua titik dengan menggunakan arus kecil sebagai kendali. Hal ini memungkinkan arus listrik yang lebih besar mengalir melalui kontak poin relay.

Relay memiliki beberapa fungsi utama, di antaranya:

  1. Pemutusan/Penghubungan: Relay dapat digunakan untuk mengontrol aliran arus listrik dalam sirkuit lain. Ketika kumparan relay diaktifkan, kontak yang terhubung dengannya akan bergerak dari posisi semula, mengubah keadaan sirkuit yang terhubung.
  2. Amplifikasi Sinyal: Relay dapat digunakan untuk menguatkan sinyal yang lemah. Sinyal input yang kecil dapat digunakan untuk mengendalikan relay, dan relay kemudian akan menghasilkan sinyal output yang lebih kuat untuk mengendalikan perangkat lain.
  3. Isolasi Galvanik: Relay dapat memberikan isolasi galvanik antara dua sirkuit. Ini berarti bahwa dua sirkuit yang terpisah secara elektrik dapat saling berinteraksi melalui relay tanpa adanya koneksi fisik langsung.

Penggunaan Relay Dalam Kendaraan

Penerapan relay dalam dunia kendaraan modern sangatlah beragam dan inovatif. Beberapa contoh yang menarik meliputi:

Peningkatan Pencahayaan Lampu Motor

Masalah lampu motor yang redup bisa diatasi dengan mengaplikasikan relay. Arus langsung dialirkan dari baterai ke lampu kepala melalui terminal 30 dan 87 pada relay. Arus kecil digunakan untuk mengaktifkan relay melalui terminal 85 dan 86. Ini membantu meningkatkan kecerahan lampu dengan menghindari tahanan dalam rangkaian lampu kepala.

Sistem Keamanan Sepeda Motor

Relay juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan sistem keamanan tambahan pada sepeda motor. Dalam hal ini, relay digunakan sebagai saklar yang memutus dan menghubungkan aliran arus menuju koil. Dengan memanfaatkan prinsip ini, kunci pengaman sepeda motor dapat diciptakan dengan lebih efektif.

Demikian tadilah beberapa fungsi relay dan penggunaanya untuk sepeda motor. Penggunaan relay dalam kendaraan modern adalah bukti nyata bagaimana teknologi elektronika dapat mengoptimalkan kinerja dan keamanan. Relay berperan penting dalam mengalirkan arus listrik dengan efisien dan mengontrol aliran arus besar dengan menggunakan arus kecil sebagai kendali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *